Selasa, 27 Januari 2015

"Dadi manungsa kuwi sing paling utama, aja sok ngendel-endelake samubarang kaluwihane. Apa maneh mamerake kasugihan lan kapinterane. Yen anggone ngongasake dhiri mau mung winates ing lathi tanpa bukti, dhonge pakarti kaya mangkono iku yo bakal ngengon awak-e dadi salah sawijining manungsa kang ora aji. Luwih prayoga turuten kae pralampitane tanduran pari. Pari kang mentes kuwi yo mesthi bakal tumelung, lha... kang ndhongak mracihnani yen pari kuwi kothong tanpa isi."

 
 "Jadi manusia itu yg paling utama, janganlah suka menonjol-nonjolkan segala macam kelebihannya, apalagi selalu memamerkan kekayaan dan kepandaiannya. Karena perbuatan seperti itu hanya akan membuat dirinya menjadi bahan ejekan orang lain dan dianggap gak penting.
Lebih baik ikutilah perilaku dari tumbuhan padi. Padi yg makin berisi itu pasti akan semakin merunduk, sedangkan yg masih tegak itu justru menandakan bahwa padi tersebut gabuk/mandul atau kosong tanpa isi pada bulir-bulirnya.
Artinya, kita hidup itu harus selalu mengedepankan kesopanan dan juga santun terhadap orang lain, selalu rendah hati dan jangan malah membangga-banggakan kelebihannya atau menunjukkan kesombongannya. Karena sebenarnya kesombongan itu hanyalah sebuah ambisi tentang bagaimana caranya agar kelebihan kita itu selalu dapat pengakuan dari orang lain."

Matur sembah nuwun/terimakasih banyak
semoga bermanfaat
Salam Luar Biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar