Sabtu, 01 Januari 2011

Pengobatan Autis

By : Dr Kurt Woeller

Saya ingin menutupi ada perbedaan antara gluten sensitivitas dan penyakit Celiac. The gluten dan kasein diet bebas dianggap sebagai makanan utama bagi sebagian besar anak-anak dengan autism sebagai cara untuk mengurangi inflamasi protein ditemukan dalam gluten. Gluten adalah sebuah komponen gandum dan kasein ditemukan dalam produk susu. Makanan ini juga dapat menimbulkan masalah bagi anak-anak dengan Autism karena obat seperti efek dari peptida. Peptida dapat mempengaruhi kimia otak negatif dan mereka adalah rantai asam amino yang kecil.

Orang yang sensitif terhadap gluten mengalami masalah toleransi yang gluten gandum protein dalam produk. Penyakit celiac adalah kelainan genetik di mana orang tidak memiliki kemampuan untuk pemecahan protein ditemukan dalam gandum, salah satu disebut gluten dan lain disebut gliadin. Orang dengan penyakit Celiac kekurangan enzim yang diperlukan untuk memecahkan protein inflamasi ini ke dalam saluran pencernaan. Paparan ini dapat memakai protein inflamasi di lapisan permukaan saluran pencernaan sebagai akibat dari autoimun yang diciptakan. Jadi orang yang menderita penyakit Celiac semua memiliki kepekaan gluten tetapi tidak semua orang yang sensitif terhadap gluten memiliki penyakit Celiac.

Pengujian untuk intoleransi gluten dan penyakit Celiac bisa sangat rumit. Untuk mengidentifikasi kepekaan Anda dapat melakukan IgG profil kepekaan terhadap makanan dan mencari reaksi gluten, gliadin dan bahkan ke seluruh gandum kompleks. Untuk menguji Celiac jauh lebih mendalam. Anda dapat mencari IgG dan IgA reaksi gliadin dan Anda dapat melakukan tes kekebalan IgA untuk sesuatu yang disebut transglutaminase. reticulin antibodi juga dapat dinilai. Untuk mendapatkan diagnosis konklusif Celiac, beberapa gastrointestinal dokter akan melakukan pengujian yang lebih invasif mencakup lingkup ke dalam sistem usus untuk mendapatkan biopsi dari beberapa daerah.

cara belajar anak autis

Metode belajar yang tepat bagi anak autis disesuaikan dengan usia anak serta, kemampuan serta hambatan yang dimiliki anak saat belajar, dan gaya belajar atau learning style masing-masing anak autis. Metode yang digunakan biasanya bersifat kombinasi beberapa metode. Banyak, walaupun tidak semuanya, anak autis yang berespon sangat baik terhadap stimulus visual sehingga metode belajar yang banyak menggunakan stimulus visual diutamakan bagi mereka. Pembelajaran yang menggunakan alat bantu sebagai media pengajarannya menjadi pilihan. Alat Bantu dapat berupa gambar, poster-poster, bola, mainan balok, dll. Pada bulan-bulan pertama ini sebaiknya anak autis didampingi oleh seorang terapis yang berfungsi sebagai guru pembimbing khusus

Keluarga dengan Anak Autis Tak Perlu Cemas

Keluarga dengan Anak Autis Tak Perlu Cemas
Ketua Yayasan Autisma Indonesia, Melly Budiman (ANTARA/R.Sukendi)
Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran anak dengan gangguan spektrum autistik seringkali menimbulkan krisis dalam keluarga secara terus-menerus, namun tidak berarti keluarga tersebut tak bisa keluar dari krisis tersebut, kata Psikolog dari UI Dr Adriana Soekandar Ginanjar.

"Krisis dalam keluarga dengan anak spektrum autistik biasanya jauh lebih berat daripada keluarga pada umumnya, namun banyak cara penanganan krisis ini sehingga mereka lebih bisa tegar dan bangkit, jadi tak perlu cemas," kata Koordinator Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI itu pada Expo Peduli autisme 2010 di Jakarta, Sabtu.

Gangguan spektrum autistik, urainya, merupakan bagian dari gangguan perkembangan anak yang ditandai terganggunya komunikasi, terganggunya sosialisasi dan adanya perilaku terbatas yang berulang, di mana si anak selain menarik diri juga sering menunjukkan perilaku agresif, hiperaktif, dan reaksi marah yang meluap.

Ia menguraikan, krisis yang biasanya dialami orangtua dengan gangguan spektrum autistik antara lain saat orangtua mendapat laporan diagnosis anak yang membuat mereka terkejut dan tidak percaya.

Gangguan kesehatan fisik yang biasanya berkaitan dengan gangguan spektrum autistik seperti epilepsi, alergi kronis, masalah pencernaan dan kelainan jantung, ujarnya, juga membuat orangtua stres karena anak tersebut berarti memerlukan tidak hanya perhatian lebih tetapi juga biaya lebih.